Sedulur….
Melanjutkan artikel pemandian-air-panas-krakal setelah puas dengan mandi dan rehat sebentar, penulis melanjutkan perjalanan ke arah “Karang Sambung”, karena melihat denah lokasi wisata seputaran kebumen yang berada di depan kantor. Dengan bebekal tanya pada tukang parkir, arah dan jalan mana yang harus dituju, segeralah menyiapkan motor Black PZZO untuk diajak “berpacu”. Perjalanan dilanjutkan ke arah utara dan setelah satu kilo meter ada pasar, ambil jalan ke kiri dan mengikuti jalan ini hingga ke tempat tujuan.
Bendung Kali Gending
Tak lama kemudian (30 menitan) terpampang bangunan yang cukup besar, berupa bendungan. Ketika penulis tengok ada tulisan di sisi seberang bendungan dengan nama “Bendung Kali Gending”. Bendung Kaligending ini diresmikan oleh Bapak menteri Perindustrian Bp. Ir. Hartarto tanggal 28 Maret tahun 1992.
Bendung Kaligending ini berada di daerah aliran Sungai Luk Ulo Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung Kebumen cukup menjadi kontroversi.
Dijelaskan, keberadaan bendung tersebut tahun 1998 lalu diprotes oleh warga sejumlah desa di Kecamatan Karangsambung karena menimbulkan banjir di desa mereka setiap musim penghujan. Warga pun mengajukan tuntutan melalui jalur hukum agar permukaan bendung dipotong agar desa mereka terbebas banjir.
Berdasarkan putusan pengadilan yang menyidangkan tuntutan warga, permukaan bendung pun dipotong setinggi 2 meter dan membebaskan warga banjir rutin setiap musim penghujan. Namun di sisi lain, areal pertanian yang sebelumnya mendapatkan suplai air irigasi bendung itu, menjadi ‘merana’. Dari sawah irigasi teknis dengan 2 kali musim tanam padi/tahun, berubah jadi sawah tadah hujan yang hanya 1 kali musim tanam padi/tahun. Sekarang ini bendung ini sudah tak berfungsi sebagai penyuplai air irigasi bagi 2.948 hektar sawah di Kebumen bagian selatan akibat bagian kerucutnya ‘dikepras’ setinggi 2 meter.
Berikut gambar-gambarnya.