Sedulur…
Lampu utama mati yang kedua ini terjadi sehari setelah penulis bertandangan ke Embung Sriten.
Awalnya dasbord Black PZZO terlihat normal. Tetapi setelah berjalan 100 m terlihat indikator lampu jauh menyala. (kejadian seperti pada ooo-jadi-begitu-toh-kalau-lampu-utama-dekat-mati) terlihat ketika lampu saklar lampu utama pada pasisi lampu dekat beberapa saat kemudian indikator lampu utama jauh menyala.
“Apes….”, gunam penulis, sambil masih jalan.
“Mungkin akibat jalan yang terjal saat “naik/turun gunung” kemaren lusa” lanjut gunam penulis.
Tanpa pikir panjang (nge-chek) dahulu langsung menuju toko onderdil mobil di sekitaran Gamping, untuk membeli lampu H7 12V 55 W. karena jarak tidak terlalu jauh maka cepat sampail ah di tempat tujuan, dan menanyakan lampu tersebut, dan masih tersisa 1 buah lampu yang dimaksud dengan merek yang tersedia yakni “OSRAM”.
Bentar kemudian pulang dan memulai prosesi pembongkaran lampu yang mati.
Seperti urutan bongkar diy-bongkar-lampu-depan-pzzo Dilakukanlah pembongkaran.
Semuanya mudah, tinggal pengambilan soket lampu dari Bolam H7 tidak dapat dilakukan/sulit sekali. Karena sulit dan posisi lampu tidak leluasa “njepit”, maka tanpa melepas soket, langsung melepas kawat pengunci bolam H7, dan melepas bolam H7 dari “sangkarnya”.
Betapa terkejut penulis, karena setelah diperhatikan dengan seksama ( saat masih terpasang tidak begitu jelas) Soketnya melelah hangus terbakar, dan ketika dengan seksama filamen bolam H7 masih utuh (belum putus).
Jadi masalahnya adalah soket yang meleleh terbakar, sehingga koneksinya terhambat.
Ini ceritaku…… mana ceritamu….
Tetap berkonsentrasi berkendaraan & keep safety
Salam……….