Sedulur……
28 Juli 2014 penulis ikut merayakan 1 syawal 1435 H dengan melaksanakan sholat Ied di masjid kampung. Pilihan merayakan di masjid Kampung karena adanya acara Halal bil halal yang dilaksanakan setelah selesai sholah dan khotbah.
Pelaksanaan Halal bil halal awalnya diberikan kepada perwakilan muda mudi ditujukan kepada perwakilan tetua, demikian selanjutnya perwakilan tetua akan menjawab dari perwakilan muda mudi. Setelah selesai maka dilanjutkan berjabat tangan dari shof putra terdepan sebelah kanan berurutan menuju shof akhir. Demikian juga untuk shof putri dilakukan dengan cara yang sama. (dengan acara tersebut kami tidak perlu lagi mendatangi setiap rumah untuk halal bil halal, hanya saja untuk mereka yang dianggap “sepuh” dan juga kerabat keluarga yang kami datangi rumahnya).
Setelah selesai acara pulang ke rumah masing-masing.
Penulis tidak langsung pulang ke rumah, tetapi langsung ikut pulang ke rumah ortu (yang jaraknya ±300m) untuk melakukan “sembah bekti dan do’a” dahulu sebelum kepada orang lain.
Di hari pertama syawal ini kami melakukan “tradisi” halal bil halal kepada keluarga dekat (simbah, pakde, bude, pak lek, bu lek, mas, mbak, adik) dan juga tetangga di kampung.
(untuk hari ke dua penulis mudik di tempat mertua……. Ceritanya bersambung)
Berikut beberapa gambar suasanya lebaran fitri di kampungku:
berangkat menuju masjid (sebelumnya turun hujan)
khotib Bp. Gimun berkhotbah Idul Fitri
suasana berjabat tangan
selesai acara, pulang
Acara halal bil halal di desa tetangga (penulis pernah tinggal), Setelah ba’da sholat Ashar warga kampung dikumpulkan bersama di depan rumah Kadus, untuk acara halal bil halal. Warga berderet di jalan depan rumah Kadus, sebelah kanan untuk putra, dan sebelah kiri untuk putri , selanjutnya secara berurutan akan melakukan jabat tangan dipimpin oleh bapak kadus yang sebelumnya telah diikrarkan halal bil halal.
Ini ceritaku………… !!! mana ceritamu………. ???
Tetap berkonsentrasi berkendaraan & keep safety
Salam………..